Mungkin bisnis ini akan kalian anggap bohongan atau akan anda pandang sebelah mata,.
Tapi apa salahnya kita coba untuk mencari duit disaat kita ngenet. ini gratis 100%.
mungin untuk awalnya memang sedikit penghasilannya,tapi jika kita rutin ngeklik tiap hari,pastinya akan
jadi banyak.
Ini bukan bisnis yang bisa kaya mendadak dalam satu malam,tapi ini perlu kerja keras. tapi yang saya maksud bukan kerja keras membanting tulang di bawah teriknya matahari.sambil anda browsing anda bisa bekerja,jadi tidak terikat oleh waktu ataupun bos kita...hehehe.
oke langsung aja daftarkan diri anda di link di bawah ini.
JANGAN RAGU-RAGU JIKA INGIN MEMULAI SESUATU , KALAU TIDAK SEKARANG KAPAN LAGI? TOH..JUGA GRATIS KAN.
DAFTAR DISINI
... Api Neraka Padam berkat Airmata ...
Bismillah ... Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa kelak pada hari
kiamat setiap orang akan disibukkan dengan persoalan dirinya sendiri,
termasuk para nabi.
Ketika mereka dimintai pertolongan, mereka menyatakan nafsi-nafsi (sendiri-sendiri)
Kecuali nabi teristimewa, yaitu Nabi Muhammad SAW.
Dalam kondisi sulit itu, beliau terus berjuang dan berusaha untuk menyelamatkan
umatnya.
Ummati...
Ummati...,
bagaimana halnya dengan umatku, selamatkan umatku....selamatkan umatku....," ucap Rasulullah SAW berkali-kali.
(Duuh Gusti Kanjeng Nabi, begitu besar perhatianmu pada umatmu).
Gejolak Neraka Jahannam.
Ketika penghuni neraka digiring menuju neraka, keluarlah gejolak api neraka Jahannam, bergulung-gulung menyambar-nyambar.
Ketika ia bergulung-gulung hendak menyambar umat Muhammad, tiba-tiba Malaikat Jibril berteriak.
"Awas..sambaran api menuju umat Muhammad," teriak Malaikat Jibril seraya membawa semangkuk air.
Maka, dengan secepat kilat Nabi Muhammad SAW meraih air yang ada di tangan Malaikat Jibril.
Malaikat Jibri berkata,
"Cepat Muhammad, cepat Muhammad!"
Air Mata sebagai Pemadam.
Segera saja Rasulullah SAW menyiramkan air itu pada api Neraka Jahannam yang menyambar-nyambar hingga menjadi padam seketika.
Setelah gejolak api itu padam dan surut kembali ke tempat asalnya, Nabi Muhammad SAW bertanya,
"Wahai Jibril, air apakah itu?"
"Itu adalah air mata umatmu yang menangisi dosa-dosanya karena takut kepada Allah SWT," jawab Malaikat Jibril.
Oleh karena itu, para sahabat yang seiman, deraikanlah dan alirkanlah
air mata hingga membasahi pipi atau tumpahkanlah air mata di atas
sajadah ketika membaca Al Qur'an atau pada saat sujud karena takut
kepada Allah SWT
Bismillah ... Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa kelak pada hari kiamat setiap orang akan disibukkan dengan persoalan dirinya sendiri, termasuk para nabi.
Ketika mereka dimintai pertolongan, mereka menyatakan nafsi-nafsi (sendiri-sendiri)
Kecuali nabi teristimewa, yaitu Nabi Muhammad SAW.
Dalam kondisi sulit itu, beliau terus berjuang dan berusaha untuk menyelamatkan
umatnya.
Ummati...
Ummati...,
bagaimana halnya dengan umatku, selamatkan umatku....selamatkan umatku....," ucap Rasulullah SAW berkali-kali.
(Duuh Gusti Kanjeng Nabi, begitu besar perhatianmu pada umatmu).
Gejolak Neraka Jahannam.
Ketika penghuni neraka digiring menuju neraka, keluarlah gejolak api neraka Jahannam, bergulung-gulung menyambar-nyambar.
Ketika ia bergulung-gulung hendak menyambar umat Muhammad, tiba-tiba Malaikat Jibril berteriak.
"Awas..sambaran api menuju umat Muhammad," teriak Malaikat Jibril seraya membawa semangkuk air.
Maka, dengan secepat kilat Nabi Muhammad SAW meraih air yang ada di tangan Malaikat Jibril.
Malaikat Jibri berkata,
"Cepat Muhammad, cepat Muhammad!"
Air Mata sebagai Pemadam.
Segera saja Rasulullah SAW menyiramkan air itu pada api Neraka Jahannam yang menyambar-nyambar hingga menjadi padam seketika.
Setelah gejolak api itu padam dan surut kembali ke tempat asalnya, Nabi Muhammad SAW bertanya,
"Wahai Jibril, air apakah itu?"
"Itu adalah air mata umatmu yang menangisi dosa-dosanya karena takut kepada Allah SWT," jawab Malaikat Jibril.
Oleh karena itu, para sahabat yang seiman, deraikanlah dan alirkanlah air mata hingga membasahi pipi atau tumpahkanlah air mata di atas sajadah ketika membaca Al Qur'an atau pada saat sujud karena takut kepada Allah SWT